Analisis Penggunaan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) Terhadap Kuat Tekan Beton
Abstract
Saat ini, banyak jalan di Indonesia yang rusak akibat telah habisnya umur rencana sehingga menghasilkan limbah perkerasan jalan. Sekitar 1-10% dari material yang dipakai dalam proyek konstruksi akan menjadi limbah dan umumnya 50-80% dari limbah tersebut masih bisa digunakan kembali. Limbah dari perkerasan jalan aspal ini disebut dengan RAP (Reclaimed Asphalt Pavement) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan campuran beton. Beton banyak diminati karena kegunaannya yang banyak dan bahan penyusunnya yang bervariatif, sehingga dapat terus dikembangkan dalam pembuatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan RAP terhadap kuat tekan beton yang digunakan sebagai bahan pengganti sebagian agregat kasar. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder (diameter 15 cm dan tinggi 30 cm) dengan sampel sebanyak 8 buah dengan 4 variasi yang masing-masing terdiri dari 2 sampel. Variasi RAP terhadap agregat kasar yang digunakan adalah 0%, 10%, 20%, 30%. Mix design yang digunakan dalam menentukan komposisi beton pada penelitian ini mengacu pada SNI 03-2834-2000. Mutu beton yang direncanakan fc’ 25 Mpa yang diuji pada umur 28 hari dengan dilakukan perawatan terlebih dahulu sebelum pengujian. Dari hasil pengujian beton segar diperoleh nilai slump yang tidak sesuai dengan yang direncanakan sehingga dilakukan penambahan jumlah faktor air semen. Dari pengujian beton keras pada umur 28 hari diperoleh nilai kuat tekan beton yang semakin menurun pada setiap variasinya. Semakin besar persentase bahan RAP maka semakin menurun nilai kuat tekannya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfredo, M. (2012). Studi Kuat Tekan Beton Normal Mutu Sedang dengan Campuran Abu Sekam Padi (RHA) dan Limbah Adukan Beton (CSW). Universitas Indonesia. [2] Ghozi, M. F. (2020). Pengaruh pencampuran RAP (reclaimed asphalt pavement) terhadap karakteristik campuran beton aspal lapis AC-WC (asphalt concrete-wearing course). SKRIPSI-2020. [3] Sunarjono, S., & Hidayati, N. (2016). Sepuluh Tahun Hasil Penelitian Bahan Reclaimed Asphalt Pavement di Pusat Studi Transportasi UMS. [4] Kiswara, S. (2007). Pengaruh recycling aspal sebagai bahan pengganti sebagian agregat halus terhadap kualitas beton. [5] Sulistyorini, D., Yasin, I., & Judu, B. E. (2018). Pemanfaatan Recycling Aspal sebagai Campuran Beton pada Plat Atap. Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 4(1), 29-40. [6] Putra, A. E. (2017). Pemanfaatan Serat Aluminium Dari Usaha Mikro Menengah Di Kec. Tampan Sebagai Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan Beton (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau). [7] Safitri, Latifah and Wulandari, Melisa Putri (2013) PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PECAHAN BETON DAN DINDING BATA SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA PEMBUATAN BETON NORMAL. Other thesis, Politeknik Negeri Sriwijaya.
Badan Standarisasi Nasional. 2014. SNI 15-7064-2014 Semen Portland Komposit. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. [9] Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Bandung: Badan Standarisasi Nasional. [10] PUTRI, A. D., & RISDIANTO, Y. (2019). PEMAKAIAN LIMBAH ASPAL SEBAGAI SUBTITUSI AGREGAT PADA CAMPURAN ASPAL PORUS. Rekayasa Teknik Sipil, 2(2). [11] Soelarso, S., & Baehaki, B. (2016). Pengaruh Penggunaan Limbah Beton Sebagai pengganti Agregat Kasar Pada Beton Normal Terhadap Kuat Tekan Dan Modulus Elastisitas. Fondasi: Jurnal Teknik Sipil, 5(2). [12] Turnip, Esra Tulus Beri Pandapotan Turnip (2016) PEMANFAATAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA. [13] Hidayat, A. (2011). Pengaruh penambahan abu sekam padi terhadap kuat tekan beton K-225. Jurnal Aptek, 3(2), 161-172. [14] Kasan, M. (2009). Karakteristik Stabilitas dan Stabilitas Sisa Campuran Beton Aspal Daur Ulang. MEKTEK, 11(2). [15] Wiyono, E., & Susilowati, A. (2015). Pemanfaatan Hasil Pengupasan Aspal Untuk Daur Ulang Campuran Beton Aspal. Jurnal Poli-Teknologi, 14(1). [16] Azheri, R. (2021). Kajian Metode Mix Design CTRB (Cement Treated Recycling Base) Studi Kasus: Jalan Hr. Subrantas, Panam Kota Pekanbaru (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau). [17] Luqmana, D., & Sunarjono, I. H. S. (2017). Investigasi Sifat Aspal Rap (Reclaimed Asphalt Pavement) Artifisial Menggunakan Bahan Tambah Filler (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). [18] Windi Astuti, W. (2015). Analisis Pengaruh Bahan Tambah Kapur Terhadap Karakteristik RAP (Reclaimed Asphalt Pavement) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). [19] Suwarto, F., Setiadji, B. H., & Supriyono, S. (2018). PENGARUH PENAMBAHAN DAN PERLAKUAN PENYIAPAN RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT (RAP) TERHADAP KARAKTERISTIK. Jurnal Proyek Teknik Sipil, 1(1), 8-14. [20] Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03-2834-2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. [21] Badan Standarisasi Nasional. 1990. SK SNI M-62-1990-03 Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji di Laboratorium. Bandung: Badan Standarisasi Nasional. [22] Badan Standarisasi Nasional. 1996. SNI 03-4142-1996 Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat yang Lolos Saringan No.200 (0,0075 mm). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. 1990. SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus Dan Kasar. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. 2016. SNI 03-1969-2016 Metode Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Bandung: Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI 03-1971-2011 Cara Uji Kadar Air Total Agregat dengan Pengeringan. Bandung: Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 03-1970-2008. Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Halus. Bandung: Badan Standarisasi Nasional. [27] Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 03–1972–2008 Cara Uji Slump Beton. Bandung: Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI 03–1974–2011 Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder. Bandung: Badan Standarisasi Nasional.
Refbacks
- There are currently no refbacks.