Analisis Koordinasi Proteksi Recloser dan Sectionalizer pada Penyulang LBSR GI Padalarang Menggunakan ETAP 12.6.0

Icha Marsya Ramadhani, Toto Tohir, Yudi Prana Hikmat

Abstract


Sistem tenaga listrik terdiri dari tiga sistem yaitu pembangkit, transmisi, dan distribusi. Sistem distribusi ini sangat dekat keberadaan nya dengan kita sebagai pelanggan. Oleh karena itu, pada sistem distribusi ini perlu adanya proteksi untuk pengoptimalan dalam menyalurkan tenaga listrik guna terjaminnya kontinuitas energi listrik dalam menunjang kegiatan manusia. Gangguan yang sering terjadi di sistem distribusi 20 KV adalah gangguan hubung singkat. Untuk mengatasi masalah gangguan hubung singkat dilakukan dengan cara koordinasi diantara peralatan proteksi untuk menghilangkan gangguan dan dapat memproteksi peralatan yang terdapat disekitar. Peralatan proteksi yang terdapat pada sistem distribusi adalah PMT, recloser, Fuse Cut Out (FCO), Saklar Seksi Otomatis (SSO), OCR, GFR. Untuk salah satu contoh koordinasi adalah koordinasi pada recloser dengan SSO. Pada simulasi tersebut bahwa untuk SSO penulis mensimulasikan dengan perangkat OCR dan voltage relay. Hasil pengujian load flow dari daya aktif yang terbesar adalah Bus 3 dan Bus 19 0,693 MW. Daya reaktif yang terbesar yaitu di gardu LBS sebesar 0,289 Mvar. Dan untuk arus yang mengalir terbear yaitu di Bus 3 dab gardu CBA sebesar 22,29 A Dari hasil Koordinasi recloser dan SSO dengan adanya koordinasi tersebut dapat memperkecil wilayah yang terjadi gangguan.


Keywords


Recloser, Sectionalizer, ETAP 12.6.0

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.